Notification

×

Iklan

Iklan

Tim Koordinasi Penanganan Stunting Paluta Ikuti Evaluasi dan Penilaian Kinerja Secara Daring

Senin, 06 September 2021 | 22:05 WIB Last Updated 2022-05-27T16:54:09Z

Foto: Kepala Bappelitbang Kabupaten Paluta Ridwan Efendy Daulay selaku Ketua lokus Stunting Kabupaten Paluta, (6/9). (Istimewa)


Daltonews.com, Paluta - Tim Koordinasi  Stunting Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) mengikuti pelaksanaan Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota dalam Upaya Pencegahan dan Penurunan Stunting Terintegrasi Provinsi Sumatera Utara melalui Zoom Meeting, bertempat di Ruang rapat Baperlitbang kabupaten Paluta, Senin (06/09/2021).

Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 11.00 Wib ini merupakan rangkaian aksi konvergensi percepatan penurunan stunting Provinsi Sumut Tahun 2020. Penilaian kinerja pelaksanaan stunting terintegrasi merupakan proses penilaian kemajuan kinerja kabupaten/kota dalam melakukan upaya untuk memperbaiki dan melaksanakan konvergensi intervensi gizi (spesifik dan sensitif). Perbaikan dimaksud dilakukan melalui pelaksanaan 8 (delapan) aksi konvergensi (integrasi) dalam perencanaan, penganggaran, implementasi, pemantauan dan evaluasi program/kegiatan.

Kegiatan diawali dengan penyampaian paparan presentasi mengenai Pelaksanaan 8 Aksi Penanganan Stunting pada Masa Covid-19 Kabupaten Paluta oleh Kepala Baperlitbang Paluta Ridwan Efendi Daulay SSTP MM sebagai ketua tim koordinasi stunting kabupaten Paluta kepada Tim Panelis Provinsi Sumut. 

Dalam paparannya disampaikan bahwa tujuan Pelaksanaan Penanganan Stunting yaitu menurunkan prevalensi stunting pada balita di Kabupaten Paluta dengan target 7% pada Tahun 2023 mendatang.

Dalam upaya mencapai target tersebut, Kabupaten Paluta menyusun Kebijakan Umum Penanganan Stunting Tahun 2020 diantaranya penetapan Desa Lokus Stunting berdasarkan Keputusan Bupati Paluta Tahun 2019 dan 2020, memasukan Isu Stunting dalam kebijakan umum anggaran pada RKPD Kabupaten Paluta Tahun 2020 dan 2021, serta melakukan penguatan kewenangan Perangkat Daerah yang mempunyai tupoksi secara langsung dengan memberikan anggaran yang cukup.

Kemudian, ia juga memaparkan tentang 8 aksi konvergensi tahun 2020 antara lain aksi analisis situasi, pemetaan program kegiatan, rembuk stunting,  Perbup kewenangan desa, Pembinaan KPM, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi data stunting serta reli-reli kinerja tahunan.

Selain itu, Ridwan juga menyampaikan sejumlah identifikasi masalah penanganan stunting antara lain keterbatasan anggaran, akses sumber air minum layak masih rendah, belum maksimalnya kelas parenting di PAUD, kurangnya pemahaman masyarakat tentang gizi bagi ibu hamil dan anak usia 0-60 bulan, belum adanya regulasi penggunaan dana BOP PAUD untuk stunting, kualitas dan aksesibilitas serta ketersediaan pangan yang rendah dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam tertib administrasi kependudukan karena luas wilayah dan sulitnya akses jalan.

Dan untuk solusi yang dilaksanakan antara lain menyediakan anggaran, meningkatkan komitmen dan koordinasi berbagai pemangku kepentingan percepatan pencegahan stunting, penyediaan Perbup penggunaan dana BOP PAUD untuk pencegahan stunting serta penyediaan sumber air minum layak bagi masyarakat.

Selanjutnya, ada sejumlah inovasi kabupaten Paluta menuju Paluta Stop Stunting Tingkatkan Prestasi (SSTP) antara lain NUTCETING atau Nutrisi Cegah Stunting, PAPAKUMIS atau Paias Pakaranganmu Ulang Miting Sembarangan, KAMABAYUR atau Kampanye Makan Buah dan Sayur serta ANJELIN atau Antar Jemput Ibu Bersalin yang terus digalakkan dan dijalankan ditengah masyarakat.

Ia juga menyebutkan bahwa tim koordinasi stunting kabupaten Paluta juga melakukan kolaborasi bersama stakeholder antara lain bersama AKBID Paluta Husada dalam mengoptimalkan peran mahasiswa berpartisipasi menangani stunting dan kolaborasi bersama organisasi Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) kabupaten Paluta dalam penanganan stunting serta berkolaborasi dengan TNI dalam mensosialisasikan pola hidup sehat yang dapat berpengaruh dalam penekanan angka stunting pada lokus tahun berjalan.

Tim Panelis Provinsi Sumut memberikan tanggapan atas paparan yang disampaikan serta masukan untuk segera ditindaklanjuti oleh Tim Koordinasi Stunting Kabupaten Paluta diantaranya melengkapi dokumen-dokumen pendukung Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota dalam Upaya Pencegahan dan Penurunan Stunting Terintegrasi Provinsi Sumatera Utara.

Pantauan, dalam kegiatan yang diikuti oleh 15 kabupaten/kota se provinsi Sumut tersebut turut hadir Kabid Binkesmas pada Dinkes Paluta Emmi Sari Pohan MKes, sekretaris Dinas PU dan TR z Paluta Hendrik Gunawan Harahap serta perwakilan dari sejumlah OPD di kabupaten Paluta yang ikut serta dalam tim koordinasi penanganan stunting kabupaten Paluta  dan berakhir sekitar pukul 16.00 Wib.(Ar)

×
Berita Terbaru Update