Notification

×

Iklan

Iklan

Dinkes Paluta Imbau Warga Waspada Hepatitis Akut

Selasa, 17 Mei 2022 | 21:51 WIB Last Updated 2022-05-27T16:53:08Z

Foto : Kabid P2P Dinas Kesehatan Paluta dr Afrida Henny Simamora (Istimewa).

PADANG LAWAS UTARA - Sebagai langkah pencegahan terhadap penyebaran hepatitis akut misterius yang hingga kini belum diketahui penyebabnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) mengimbau masyarakat agar tetap waspada.

“Salah satu langkah utama pencegahan hepatitis akut misterius yakni melalui penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) secara konsisten dalam berkegiatan sehari-hari dan di lingkungan tempat tinggal,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Paluta dr Sri Prihatin Harahap melalui Kabid P2P dr Afrida Henny Simamora, Selasa (17/05/2022).

Menurutnya, virus yang diduga menyebar melalui udara atau pernafasan tersebut sampai saat ini di kabupaten Paluta memang belum ada laporan terkait penemuan kasus hepatitis akut tersebut. Meski begitu, pihaknya telah meminta setiap fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) untuk meningkatkan upaya dan kesiapsiagaan mewaspadai potensi kasus tersebut.

Terutama bagi setiap puskesmas, pihaknya meminta agar melakukan penguatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada seluruh masyarakat Kabupaten Paluta.

“Kita juga menekankan kepada seluruh fasilitas kesehatan, terutama rumah sakit dan puskesmas di kabupaten Paluta agar meningkatkan pengawasan serta terus melakukan sosialisasi dan meningkatkan kewaspadaan terhadap hepatitis kepada masyarakat,” terangnya.

Selain waspada, ia juga menghimbau agar masyarakat mengenali gejala awal hepatitis akut diantaranya diare, mual, muntah, sakit perut dan demam ringan. Jika nantinya ada anak terindikasi tertular hepatitis akut, ia meminta kepada orang tua agar tetap tenang dan tidak panik serta segera membawa pasien ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan.

“Jika ada gejala seperti diare, mual, muntah, sakit perut dan demam ringan, jangan panik dan segera membawa anak atau pasien tersebut ke fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan penanganan dari tim medis dan pemeriksaan lebih lanjut,” pesannya.

Afrida menjelaskan berdasarkan rujukan Surat Edaran Kemenkes yakni, gejala hepatitis akut berat belum diketahui penyebabnya yang akhir-akhir ini dikabarkan menyerang anak-anak kisaran umur 1 bulan sampai dengan umur 16 tahun, merupakan Hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya.

Dilihat dari tanda-tandanya, diawali dengan mual, muntah, diare berat, dan demam ringan. Kemudian, apabila gejalanya berlanjut, ditandai dengan Air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat, warna mata dan kulit menguning, gangguan pembekuan darah, kejang, dan menurunnya kesadaran.

Adapun langkah awal pencegahannya untuk saluran cerna antara lain dengan rutin cuci tangan dengan sabun, pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan dengan orang lain, hindari kontak dengan orang sakit serta menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.

Kemudian, untuk pencegahan pada saluran pernafasan diantaranya kurangi mobilitas, gunakan masker jika bepergian, jaga jarak dengan orang lain serta hindari keramaian atau kerumunan.

Sedangkan langkah penanganan Hepatitis akut yakni, waspada gejala awal seperti yang telah disebutkan, jika muncul gejala awal segera bawa pasien ke Puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan dan jangan menunggu muncul gejala lanjutan.

“Apabila terjadi penurunan kesadaran, segera bawa pasien ke rumah sakit dengan fasilitas ICU anak,” pungkasnya.(Ar)

×
Berita Terbaru Update